Samartphone
atau telepon pintar atau yang lebih familiar dengan sebutan gadget merupakan
sebuah telepon genggam yang memiliki fitur dan kemampuan tingkat tinggi dalam
pengunaaanya sehingga penggunaannya hampir menyerupai komputer, banyak sekali
fitur-fitur yang mendukung smartphone seperti telepon, SMS, internet, ebook
viewer editing document, dan sosial media. Sehingga tidak mengherankan jika
gadget saat ini menjadi tren anak muda dizaman sekarang ini.
Fenomena
ini menyebabkan perubahan sikap dan perilaku remaja yang tidak bisa kontrol
karena keasyikan memainkan gadget. Bahkan banyak diantara remaja yang
ketergantungan terhadap gadget, entah
mengapa yang saya rasakan ketika saya gadget hampir setiap jam mengecek ponsel.
Kalau dikira kira mungkin sehari lebih dari 24
kali membuka ponsel, seperti membuka chat yang masuk, akses facebook ,
instagram, line dan medsos yang lainnya, ketika saya menyadari banyak perubahan
dalam diri ini ke arah yang kurang
produktif seperti menghabiskan waktu berjam-jam memainkan gadget, stalker mantan
upss..
sementara itu saya sendiri memperhatiakan
lingkungan di sekitar hampir setiap remaja dan mahasiswa memainkan gadget secara
berlebih, terlebih lagi remaja merasa ada sesuatu yang kurang ketika tidak
menyentuh gedget bahkan berdasarkan suvey dikorea selatan hampir 1000 pelajar
di korea selatan hampir 25 % termasuk kategori kecanduan ponsel hal inipun
sejalan dengan fakta bahwa 72 % anak beruia 11- 12 tahun di korea selatan,
menghabiskan waktu selama 5,4 jam untuk mengutak ngatik ponsel.
Sebuah
data yang mengejutkan bukan, lalu bagaimana dengan remaja muslim saat ini, saya
rasa tidak jauh berbeda dengan di korea selatan jika dilihat dari kesehariannya
padahal setiap apa yang kita lakukan akan dimintai pertangguang jawabannya atas
apa yang dia lakukan selama didunia ini, seorang ulama mufti dari tarim, hadramaut yaman Al-alamah
Ad-daiyah Al-habib Ali Masykur Bin Muhammad bin Salim mengatakan “ sadarilah HP adalah sesuatu yang ringan
dibawa oleh sebagian orang di Dunia, namun di akhirat akan menjadi barat
hisabnya, maka gunakanlah HP untuk agamamu demi kebahagiaanmu di akhirat”
jelas sekali ulama menjelaskan agar kita berhati hati dalam mengguanakan gadget
karena setiap apa yang kita lakukan melalui gadget kita akan dipertanyakan dan
dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
KH
Abdullah Gymnastiar pernah bertutur “teknologi
adalah karunia dan ujian dari Alloh, bisa memudahkan kita untuk memperbanyak
kebaikan atau memperbanyak dosa” hal ini menunjukan agar kita sebagai
remaja muslim agar lebih bijak menyikapi teknologi, tidak boleh berlebihan
gunakan gadget guanakan gadget yang di fasilitasi oleh orang tua kita untuk
kegiatan produktif kita dan untk mempermudah pekerjaan kita dan gunakan
se-proposional mungkin agar kehidupan kita terarah dan memiliki masadepan yang
cerah.
Sebetulnya
apa yaang dilakukan remaja saat dia mengoperasikan gadget nya? Kebanyakan
remaja mengecek ponselnya di waktu senggang dan hanya untuk mengetahui apakah
ada pesan masuk di aplikasi whatsapp nya atau tidak terlepas dari apakah ada
hal penting atau tidak di pesannya itu , selain itu banyak pula mahasiswa yang
memiliki aplikasi chating yang lebih dari satu, misalnya line, whatsapp, facebook, BBM, instagram, telegram bahkan tak ayal jika banyak remaja memiliki
banyak akun di setiap aplikasi yang berbeda. Hal ini tentu akan merubah pola
kehidupan remaja yang serba ketergantungan gadget,
Seorang
professor dari ITS bernama Prof Abdullah Syahab adalah seorang yang amat jenius
namun ada hal yang unik dari dirinya, disela-sela kesibukan nya sebagai guru
besar Teknik Mesin ITS, yakni beliau tidak menggunakan hp atau gadget di
kehidupannya. Bukan karena beliau tidak melek teknologi, justru beliau ini adalah pakarnya teknologi, namun
apa yg beliau katakan ketika ditanyai mengapa bapak tidak menggunakan HP, apa alasan
anda? Dengan cerdasnya beliau menjawab ” hanya
orang menggunakan HP yang butuh alasan
mengapa dia menggunakan Hp, sama halnya dengan
hanya orang yang menggunakan tongkat yang butuh alasan mengapa dia
menggunakan tongkat “ sebuah jawaban
yang mengandung filosofi teramat dalam dari jawaban seorang professor yang
menganalogikan kebutuhan dengan sebuah alasan.
Kita
sebagai generasi muda hendaklah pandai memanfaatkan teknologi dan fasilitas
yang diberikan oleh orang tua kita dengan baik, jangan sampai hadirnya
teknologi justru membuat kita menjadi orang malas dan ketergantungan teknologi
namun jadikanlah hadirnya teknologi ini sebagai jalan bagi kita untuk belajar
menjadi pribadi yang lebih baik lagi, profesionalitas dalam menyikapinya,
dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan
bersama, tanpa itu kita akan diperbudak teknologi dan menjadi bagian dari
masalah bukan menjadi bagian dari solusi. Sebaliknya generasi muda yang ideal
adalah generasi muda yang mampu menempatkan sesuatu sesuai dengan kadarnya,
tidak berlebihan dan sederhana.
Souce Picture: https://beritacenter.com/news-146825-remaja-dan-gadget-harus-punya-waktu-ideal.html
No comments:
Post a Comment