Pemuda muslim produktif

Monday, 17 December 2018

SAJAK PALSU

Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah
dengan sapaan palsu.
Lalu merekapun belajar
sejarah palsu dari buku-buku palsu.
Di akhir sekolah
mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka
yang palsu.
Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah
mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru
untuk menyerahkan amplop berisi perhatian
dan rasa hormat palsu.
Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu,
akhirnya pak guru
dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu
untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan
nilai-nilai palsu yang baru.
Masa sekolah
demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir
sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu,
ahli pertanian palsu, insinyur palsu.
Sebagian menjadi guru, ilmuwan
atau seniman palsu.
Dengan gairah tinggi
mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu
dengan ekonomi palsu sebagai panglima
palsu.
Mereka saksikan
ramainya perniagaan palsu dengan ekspor
dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu
dengan giat menawarkan bonus
dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga
pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri
yang dijaga pejabat-pejabat palsu.
Masyarakat pun berniaga
dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu.
Maka uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis
yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam
nasib buruk palsu.
Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu
dan mendebatkan
gagasan-gagasan palsu
di tengah seminar
dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya
demokrasi palsu
yang berkibar-kibar begitu nyaring
dan palsu.

Oleh : Agus R Sardjono

Friday, 14 December 2018

SETANGGUH AMR BIN ASH




            Adalah Amr bin Ash, siapa yang tak mengenal namanya, sosok Panglima perang tangguh sebagaimana Ali bin Abi Thalib dan beberapa sahabat lain. Ia tidak hanya seorang diplomat ulung sebagaimana Muawiyah. Tapi juga seorang negarawan yang pintar memerintah. Bahkan bentuk tubuh, cara berjalan dan bercakapnya, memberi isyarat bahwa ia diciptakan untuk menjadi amir atau penguasa. Hingga pernah diriwayatkan bahwa pada suatu hari Amirul Mukminin Umar bin Al-Khathab melihatnya datang. Ia tersenyum melihat caranya berjalan itu, kemudian beliau berkata, “Tidak pantas bagi Abu Abdillah( Amr bin Ash ) untuk berjalan di muka bumi kecuali sebagai amir.” Di samping itu ia juga memiliki sifat amanah, yang membuat Umar bin Al-Khathab seorang yang terkenal amat teliti dalam memilih gubernur-gubernurnya menetapkannya sebagai gubernur di Palestina dan Yordania, kemudian di Mesir selama hayatnya Al-Faruq. Amr bin Ash adalah seorang yang berpikiran tajam, cepat tanggap dan berpandangan jauh ke depan. Di samping itu ia juga seorang yang amat berani dan berkemauan keras dan cerdik.
Agama kita Islam yang mulia ini mempunyai perhatian yang sangat besar mengenai pertumbuhan dan perkembangan umatnya terkhusus pada para pemuda, karena merekalah yang akan menjadi tokoh di masa yang akan datang, yang akan menggantikan dan mewarisi tugas-tugas mulia kepada ummat ini.
            Kita sebagai kaum muda hendaknya memiliki sifat ksatria dan cerdas dalam menghadapi berbagai macam persoalan yang ada,  generasi muda di tuntut untuk selalu menjadi generasi ideal yang baik, terutama pemuda dan pemudi islam, karena siapa lagi yang akan meneruskan estapet pemerintahan bangsa indonesia selain para pemuda sekarang ini,  gak bisa dipungkiri bahwa negara kita sangat bisa dikuasai oleh orang-orang jahat.  yang mementingkan kepentingan pribadi dan golongan sementara kepentingan rakyat dia abaikan. Oleh sebab itu pemuda yang idealis dan visioner serta memiliki akhlakul karimah lah yang akan melawan semua ini, karena kebaikan yang tidak terstruktur akan dikalahkan oleh kejahatan yang terstruktur.
            Generasi tangguh dimasa kini adalah mereka yang mampu meneladani sifat-sifat rosulullah saw yang menjadi uswatun hasanah  dan mencontoh sikap dari pada sahabat nabi yang mulia ditengah keadaan zaman yang serba sulit, serba modern, zaman yang penuh fitnah seperti sekarang ini. Mereka lah pemuda tangguh akhir zaman yang dirindukan oleh Rosulullah saw. Tak terkecuali para pemuda terinspirasi dari sikap dan sepak terjang Amr bin Ash beliau adalah pemuda yang gagah, sholih dan Alim yang juga adalah seorang sahabat Rosulullah saw. Rosulullah saw bersabda “
إِنَّ عَمْرَو بْنَ العَاصِ مِنْ صَالحِي قُرَيْشٍ
“Sesungguhnya Amr bin al-Ash adalah di antara orang-orang yang baik dari kalangan Quraisy.” (HR. Tirmidzi dalam Sunan-nya no.3845).
            Sebagai umat islam hendaknya kita terinspirasi dari tokoh sahabat Amr Bin Ash ini, dalam menjalani aktivitas setiap hari.

source picture : http://aihanifah.com/kisah-sahabat-nabi-umar-bin-khattab/


Monday, 10 December 2018

DO’A ADALAH CARA EFEKTIF BERKOMUNIKASI DENGAN ALLAH SANG PENCIPTA






Doa adalah sesuatu yang sangat dianjurkan dalam agama islam doa sendiri adalah bentuk pengabdian seorang hamba kepada tuhannya, dan merupakan bentuk kepasrahan bahwasanya sebagai manusia status kita tidak lebih dari seorang hamba Allah, yang sepenuhnya atas kehendak dan kuasa Allah swt Secara bahasa, kata “doa” itu bermakna seruan, jadi berdoa itu artinya menyeru, menucap, memanggil. Sedangkan secara istilah “doa” adalah suatu permohonan atau permintaan dan ucapan kepada Allah SWT sebagai penguasa alam semesta, seperti contoh: meminta ampunan, pertolongan dari hal-hal yang ditakutkan, keselamatan hidup, ucapan rasa bersyukur, minta diberikan rizki yang halal dan ketetapan iman dan Islam, dan lain sebagainya. Imam at-Thaibi berpendapat bahwa yang dimaksud berdoa menurut beliau adalah memperlihatkan sikap berserah diri dan membutuhkan Allah SWT, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah. Jadi doa adalah sebuah permohonan kepada Allah dan bentuk rasa membutuhkan-Nya.

Sejak kita duduk di bangku SD kita dibiasakan sejak dini untuk memulai semua kegiatan dengan berdo’a dan membaca bismillah saat akan mengawali sesuatu, kebiasaan berdoa sebelum belajar itu juga dibiasakan saat kita duduk di bangku SMP dan SMA terutama di Sekolah-sekolah yang notabenenya sekolah islam terpadu atau pun sekolah umum yang mayoritas muridnya adalah seorang muslim.

Belakangan ini dibangku kuliah pun banyak dosen yang menganjurkan berdoa sebelum mengawali kegiatan belajar, terlepas dari pembiasaan dan budaya ternyata doa sendiri memiki kekuatan yang  dahsyat, maka rugi sekali kalau kita tidak mau berdoa saat hendak memulai kuliah, karena Apa yang bisa dilakukan seorang dosen? Dia tidak bisa memberikan pemahaman kepada hati mahasiswanya akan tetapi semua itu terjadi karena kehendak Allah swt.

Allah swt berfirman dalam Al-quran surat Al-baqoroh ;117

Yang artinya

“Alloh Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya, “Jadilah!” lalu jadilah ia.” (QS. Al Baqoroh [2] : 117)

 Do’a itu bukan berarti menyuruh Allah swt Akan tetapi merupakan bentuk kepasrahan dan pengakuan kita sebagai hamba yang lemah dan tidak ada daya dan tidak ada upaya kecuali atas kehendak Allah swt.

Allah swt yang menyuruh kita berdoa dalam situasi dan kondisi apapun. Agar kita semakin dekat ke Allah dan butuh ke Allah sebagaimana firman Allah swt

 

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS.  Al Mu’min [40]

Oleh karena itu kebiasaan dan budaya berdoa dikalangan remaja terutama dikalangan mahasiswa harus dijaga dan di jadikan budaya bukan hanya sebagai budaya akan tetapi sebagai kebutuhan untuk mendekatkan diri kepada robbnya dan menenangkan jiwa dan bathinnya. Karena kekuatan doa luar biasa karena doa bisa membelah lautan, doa bisa merubah nasib seseorang dan doa bisa menyeamatkan seseorang, apa lah lagi cita-cita kita. Tentu akan dipermudah oleh Allah swt. Selama kita mau berusaha dan istiqomah dalam memohon kepada sang pemilik segalanya.

 oleh : Hamba Dhoif 

Nurdin

 sumber gambar : https://islampraktis.com/2016/06/25/amalan-dan-doa-malam-al-qadar-khusus-malam-ke-21-ramadhan/


ISLAM SEBAGAI SOLUSI PROBLEMATIKA LGBT DAN HIV/AIDS



Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau yang lebih populer LGBT merupakan sekelompok manusia yang memiliki kelainan dalam orientasi seksual. Mereka melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis atau sering disebut Homoseksual jika sesama perempuan disebut Lesbian. Dikutip dari republika.com bahwasanya pada tahun 2009 kaum gay diindonesia mencapai 800 ribu jiwa, sementara menurut estimasi Kemenkes pada 2012, terdapat 1.095.970 LSL baik yang tampak maupun tidak. dan Lebih dari 5 % nya sekitar (66.180) mengidap HIV/AIDS. Sementara, badan PBB memprediksi jumlah LGBT jauh lebih banyak, yakni tiga juta jiwa pada 2011. 
Meningkatnya pengidap HIV/AIDS berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah LGBT menurut salah satu dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) mengatakan bahwa Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) merupakan gaya hidup yang potensial menyebarkan infeksi penyakit HIV/AIDS. Menurutnya, kasus HIV/AIDS sudah mencapai angka 48.000 khusus untuk kasus yang baru. Dan  saat ini ada 600.000 orang yang terjangkit HIV/AIDS. Yang "50 persen dikarenakan homoseksual,"(Tribunnews.com). Lepas dari hal itu Belakang ini kita melihat dimedia-media bahwa kaum LGBT terang-terangan memperlihatkan exsistensi keberadaannya  terutama di acara televisi. bahkan lucu nya ada seseorang yang yang tak faham agama mengatakan Bahwa Alqur’an melegitimasi LGBT, “Astaghfirullah”. Semoga kita dijauhkan dari orang-orang fasik.
Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwasanya PBB melalui UNDP menggentorkan dana sebesar 107 Miliar. Untuk indonesia, China, Thailad dan filipina Untuk mempromosikan LGBT. Mereka menginginkan Legalitasnya di Akui oleh negara. Seperti yang terjadi di negara-negara barat. Tentu hal ini menuai pro dan kontra dikalangan tokoh di negeri ini.  Lalu agaimana islam memandang fenomena LGBT ini?
Agama islam adalah Agama yang sempurna, Agama yang mengajarkan kasih sayang, toleransi  dan sangat menghargai perbedaan. Islam adalah Rahmatan lil a’alamin, rahmat bagi segenap alam semesta. Islam mengajarkan dan mengarahkan Aspek-aspek kehidupan manusia Agar senantiasa berakhlak mulia, Seimbang dalam menyikapi kehidupan dunia dan Akhirat serta  sejalan dengan fitrah manusia. 14 abad yang lalu Rosulullah Saw Lahir  dan kemudian di utus untuk membawa risalah kesucian, risalah yang mengantarkan ummat manusia dari masa kebodohan dan kegelapan  kepada masa yang mulia, masa yang terang benderang dan masa yang membawa kemajuan berfikir manusia menuju peradaban yang religius dan Berakhlak mulia. 14 abad yang lalu rasulullah saw diutus untuk menata kehidupan umat manusia.
Dalam Islam LGBT dikenal dengan dua istilah, yaitu Liwath (gay) dan Sihaaq (lesbian). Liwath (gay) adalah perbuatan yang dilakukan oleh laki-laki dengan cara memasukan dzakar (penis) atau kelaminnya  kedalam dubur laki-laki lain. Liwath adalah suatu kata (penamaan) yang dinisbatkan kepada kaumnya Luth ‘Alaihis salam, karena kaum Nabi Luth ‘Alaihis salam adalah kaum yang pertama kali melakukan perbuatan ini (Hukmu al-liwath wa al-Sihaaq, hal. 1). Allah SWT menamakan perbuatan ini dengan perbuatan yang keji (fahisy) dan melampui batas (musrifun). Sebagaimana Allah terangkan dalam al Quran: yang Artinya:
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, bahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (TQS. Al ‘Araf: 80-81)
Sedangkan Sihaaq (lesbian) adalah hubungan cinta birahi antara sesama wanita dengan image dua orang wanita saling menggesek-gesekkan anggota tubuh (farji’)nya antara satu dengan yang lainnya, hingga keduanya merasakan kelezatan dalam berhubungan tersebut (Sayyid Sabiq, Fiqhu as-Sunnah, Juz 4/hal. 51). Rasulullah SAW berkata:

“Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki lain, dan jangan pula seorang wanita melihat aurat wanita lain. Dan janganlah seorang laki-laki memakai satu selimut dengan laki-laki lain, dan jangan pula seorang wanita memakai satu selimut dengan wanita lain”

Terhadap pelaku homoseks, Allah SWT dan Rasulullah SAW benar-benar melaknat perbuatan tersebut. Al Imam Abu Abdillah Adz-Dzahabiy -Rahimahullah- dalam Kitabnya “Al Kabair” [hal.40] telah memasukan homoseks sebagai dosa yang besar dan beliau berkata: “Sungguh Allah telah menyebutkan kepada kita kisah kaum Luth dalam beberapa tempat dalam Al Quran Al Aziz, Allah telah membinasakan mereka akibat perbuatan keji mereka. Kaum muslimin dan selain mereka dari kalangan pemeluk agama yang ada, bersepakat bahwa homoseks termasuk dosa besar”.
Hal ini ditunjukkan bagaimana Allah SWT menghukum kaum Nabi Luth yang melakukan penyimpangan dengan azab yang sangat besar dan dahsyat, membalikan tanah tempat tinggal mereka, dan diakhiri hujanan batu yang membumihanguskan mereka, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Hijr ayat 74:

“Maka kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras”

Secarah fitrah, manusia diciptakan oleh Allah SWT berikut dengan dorongan naluri dan jasmaninya. Salah satu dorongan naluri manusia adalah naluri untuk melestarikan keturunan yang diantara manifestasinya merupakan rasa cinta dan dorongan seksual antara lawan jenisnya.
Pandangan pria terhadap wanita begitupun pandangan wanita terhadap pria merupakan pandangan untuk melestarikan keturunan bukan pandangan seksual semata. Tujuan diciptakan naluri ini adalah untuk melestarikan keturunan dan hanya bisa dilakukan oleh pasangan suami isteri. Bagaimana jadinya jika naluri untuk melestarikan keturunan ini dilakukan dengan pasangan yang sesama jenis? Dari sini sudah sangat jelas bahwa homoseks sangat bertentangan dengan fitrah manusia.
Oleh karena itu, sudah dapat dipastikan akar masalah munculnya penyimpangan kaum LGBT ini adalah dikarenakan ideologi sekularisme yang dianut oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Sekularisme adalah ideologi yang memisahkan antara agama dan kehidupan.
Masyarakat sekuler memandangan pria atau wanita hanya memiliki sebatas hubungan seksual semata.Oleh karena itu, mereka dengan sengaja menciptakan fakta-fakta yang menyimpang dari ajaran agama. 
Mereka menganggap tidak ada pemuasan naluri ini akan mengakibatkan bahaya pada manusia, baik itu secara fisik ataupun fisik. Tindakan tersebut menjadi suatu keharusan karena sudah menjadi bagian dari sitem dan gaya hidup mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak puas melampiaskan hasrat kepada lawan jenis, akhirnya pikiran liarnya berusaha untuk mencari kepuasan yang lainnya melalui hubungan seks sesama jenisnya bahkan dengan hewan sekalipun Hal ini merupakan kebebasan bagi mereka. Benarlah Allah SWT berfirman:
 “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.“ (TQS Al ‘Araf: 179). [1]

            Demikianlah islam mengatur aspek kehidupan manusia mulai dari kehidupan, pergaulan dan aturan-aturan yang menyangkut masalah batasan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Dengan menjalankan syariat islam maka jumlah tidak akan pernah LGBT lahir kembalik ke muka bumi ini.

sumber gambar :
https://www.smartekselensia.net/membentengi-anak-dari-bahaya-lgbt/


HIJRAH YANG SESUNGGUHNYA



Bismillah...
Perayaan tahun baru Islam di Indonesia memang tidak semeriah ketika menyambut tahun baru masehi. Walau begitu Islam selalu punya makna dibalik setiap peristiwa yang layak dikaji serta bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Hijrah identik dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Rasulullah SAW pun pernah berhijrah dari Makkah ke Madinah untuk mempertahankan dan menegakkan risalah Allah SWT. Ketika akidah dan syariah seorang mukmin terancam, saat itulah diperlukan hijrah.
  Hijrah sesungguhnya adalah hijrah nya dari masa kelam kita ke masa yang lebih baik lagi, yang dahulu orientasi ibadah kita adalah dunia maka setelah hijriyah ini diharapkan ibadah kita lillahi taala..
            Hijrah yang sesungguhnya adalah ketika kita meninggalkan illah-illah yang lain selain Allah swt di hati kita, sehingga kita hanya berharap sepenuhnya kepada Allah swt, karena sesungguhnya hanya kepada Allah kita meminta dan hanya kepada Allah jua lah kita memohon pertolongan, sebagaimana termaktub didalah Al-qur’an surah Al-fatihah ayat 5
hanya kepada-mu (Allah) lah kami menyembah dan hanya kepada-mu (Allah) lah kami memohon pertolongan “
Hijrah yang sesungguhnya adalah perubahan seseorang yang memiliki prilaku kurang baik kemudian memperbaiki dirinya untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Kesadaran lah yang paling utama, ya kesadaran dan mengerti terhadap apa yang telah dilakukannya. Karena banyak orang yang melakukan kehinaan akan tetapi ia tidak segera bertaubat karena dia tidak merasa bersalah dan merasa nyaman terhadap kehinaan yang dilakukannya. ini merupakan sebuah kecelakaan yang besar karena ia akan terus menerus melakukannya kesalahan yang sama tanpa henti, semoga kita dibimbing Allah swt ke jalan yang mulia insyaAllah.. Jadi kesadaran merupakan hal utama dalam proses hijrah tanpa adanya kesadaran terhadap diri akan sulit bagi seseorang melakukan perubahan terhadap dirinya.
Hijrah  bukan melulu soal penampilan saja, akan tetapi lebih dari pada itu. karena ada sebagian orang mengaku sudah berhijrah karena penampilannya yang mulai kelihatan islami tapi kemudian merendahkan orang-orang yang dianggapnya belum berpakain seperti dia.  Sahabat, urgensi dari hijrah itu bukan hanya soal penampilan. Urgensi hijrah adalah iman dan akhlak kita, dengan itu seseorang akan memperbaiki akhlak dan prilakunya dari yang tidak terpuji menjadi berakhlak mulia, dari yang tidak solat menjadi sholat, dari yang sudah sholat makin tepat waktu sholatnya berjamaah pula, dan begitu seterusnya. Dia akan selalu tumbuh dan berproses menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Source picture : https://www.hijaz.id/54251/wawasan/akhlak/orang-tua-tidak-mendukung-hijrah-bagaimana-sikap-kita-seharusnya

#GoHijrah

Menghabiskan waktu dengan hal-hal yang Bermanfaat (Part – 1)

       Jika kita tidak disibukan dengan hal-hal positif, maka kita akan disibukan dengan hal-hal yang   negatif atau sesuatu yang sifanya si...